sttsabdaagung

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SABDA AGUNG - SURABAYA

Sejarah Berdiri STT Sabda Agung
_____________________________________________

Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung (STTSA) memiliki sejarah yang menggambarkan perjalanan panjang dan perubahan signifikan dalam upaya memberikan pendidikan teologi yang berkualitas. Awalnya didirikan sebagai Sekolah Tinggi Teologi Doulos Bandung, pada tahun 1999, institusi ini dipindahkan ke Jawa Timur dan berganti nama menjadi STT Pemulihan.

Transformasi ini mengakomodasi dinamika kebutuhan pendidikan teologi di wilayah tersebut. Pada tahun 2005, STT Pemulihan kembali menggunakan nama asalnya, STT Doulos Surabaya, merefleksikan identitas dan sejarahnya. Pada tanggal 9 November 2010, STT Doulos Surabaya secara resmi dilepas oleh Yayasan Doulos, namun komitmen terhadap pendidikan dan pengajaran tetap berlanjut melalui pembentukan Lembaga Pendidikan Sabda Agung (LPSA) pada 11 April 2011. Sejalan dengan penyesuaian peraturan pemerintah, STT Doulos Surabaya berganti nama menjadi STT Sabda Agung pada suatu waktu tertentu.

Mulai Januari 2013, LPSA bekerjasama dengan Yayasan Bina Setia Indonesia (sekarang bernama Yayasan SABAS) untuk mendapatkan legalitas dari Kemenag RI. Setelah perjuangan yang relatif panjang, pada tanggal 7 Mei 2013, STTSA memperoleh Ijin Penyelenggaraan untuk dua Program Studi S1 yaitu prodi Teologi/Kependetaan dan prodi Pendidikan Agama Kristen dengan meraih akreditasi BAN PT pada Agustus 2019. Proses Ujian Penjaminan Mutu (Ujian Negara) dimulai sejak Januari 2013, dengan pelaksanaan pertama pada Bulan Agustus 2013, diikuti oleh wisuda pada bulan Desember 2013.

STTSA terus berkontribusi dengan menghasilkan lulusan yang pada tanggal 20 Desember 2017, sebanyak 18 orang diwisuda dan ditempatkan untuk melayani di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Surabaya, Batu Malang, Blitar, Purbalingga, Bandung, Sulawesi Barat, Kalimantan Tengah, dan Wamena, Papua. Jejak pelayanan alumni STTSA terus berkembang, mencerminkan peran positifnya dalam masyarakat dan gereja di Indonesia. Hingga saat ini, STTSA terus menjaga komitmennya sebagai lembaga pendidikan teologi yang berfokus pada kualitas dan kontribusi positif pada pelayanan agama Kristen.

Berdasarkan pasal 11 Statuta STTSA tahun 2018, tertuang:

Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran

dari Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung Surabaya

VISI

Menjadi Sekolah Tinggi Teologi yang unggul dalam mempersiapkan tenaga pelayan dan pendidik yang berkapasitas menjalankan Amanat Agung untuk melayani kaum marginal yang tidak terlayani

MISI

  1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi formal yang dapat membentuk tenaga Pelayan dan tenaga Pendidik yang berwawasan kebangsaan, berkontekstualisasi, dan berkompeten untuk melayani yang tak terlayani
  2. Melaksanakan penelitian untuk meningkatkan mutu pemahaman berteologi dalam konteks gereja, sekolah dan masyarakat yang tidak terlayani
  3. Melakukan pengabdian masyarakat  dalam rangka membantu dan memberdayakan warga gereja, sekolah dan masyarakat yang tidak terlayani

Tujuan STTSA Surabaya adalah:

1. menghasilkan lulusan yang mampu melayani secara kontekstual dan bertanggung jawab sebagai tenaga Pelayan dan tenaga Pendidik dalam melaksanakan tri panggilan gereja dalam pembangunan masyarakat yang tidak terlayani
2. menghasilkan lulusan yang memiliki kapabilitas sebagai peneliti demi peningkatan pemahaman teologi Injili dan mampu merelevansikan dalam konteks budaya Indonesia
3. menghasilkan lulusan yang memiliki komitmen untuk melayani gereja, sekolah dan masyarakat yang tidak terlayani

Sasaran STTSA Surabaya adalah:

1. tersedianya lulusan yang berkompeten melakukan pelayanan secara kontekstual sebagai pemimpin Kristen dalam Gereja, Sekolah dan Masyarakat yang tidak terlayani
2. tersedianya lulusan yang memiliki kapabilitas sebagai peneliti untuk mengembangkan pelayanan di Gereja, Sekolah dan Masyarakat yang tidak terlayani
3. tersedianya lulusan yang dapat memenuhi komposisi pelayanan dalam Gereja, Sekolah dan Masyarakat yang tidak terlayani

Wawasan almamater adalah konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut

1. Perguruan tinggi berfungsi sebagai lembaga ilmiah, sementara kampus menjadi wadah bagi masyarakat ilmiah
2. Perguruan tinggi sebagai tempat kelahiran intelektual adalah sebuah organisasi yang tidak terpisahkan dan memiliki kemandirian dalam pengelolaannya yang dipimpin oleh seorang ketua sebagai pemimpin utama
3. Keempat unsur sivitas akademika, terdiri dari pengajar (dosen), staf administrasi, mahasiswa, dan lulusan, bersatu dalam hubungan yang erat dengan institusi tempat mereka belajar, bersama-sama berjanji untuk melayani Tuhan, tujuan, dan nilai-nilai yang dipegang oleh perguruan tinggi. Melalui institusi pendidikan tersebut, STTSA berupaya melayani Tuhan, gereja, masyarakat, bangsa, dan negara dengan melaksanakan misi pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
4. Sivitas Akademika STTSA, melalui kolaborasi keempat unsurnya, berupaya menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat pengetahuan dan kampus sebagai komunitas yang mempromosikan budaya ilmiah dengan melaksanakan tugas-tugas Tri Darma Agung.
5. Tata krama pergaulan didalam lingkungan perguruan tinggi dan kampus didasarkan atas azas kekeluargaan serta menjunjung tinggi keselarasan dan keseimbangan sesuai dengan pandangan hidup pancasila

Unsur Dan Arti Lambang

Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung

A. Unsur Lambang

kl-removebg-preview
Lingkaran luar berwarna Biru

menggambarkan kebulatan tekad Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung untuk mengambil bagian dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945

hj-removebg-preview
Tulisan Surabaya dengan dua tanda bintang

menunjukkan tempat dilakukannya pendidikan untuk mempersiapkan pemuda-pemudi Indonesia untuk menerangi dan memberi cahaya bagi bangsa dan Negara

ghkl-removebg-preview
Lingkaran dalam berwarna biru

merupakan bola dunia yang didalamnya ada peta Indonesia dan sekitarnya sebagai tempat yang menjadi pusat jangkauan STTSA agar pendidikan dapat dinikmati sampai ke pelosok nusantara dan sekitarnya

Salib yang bersinar

berwarna merah adalah Karya Penebusan Kristus yang menjadi Inti Pengajaran

tyuu
Alkitab yang terbuka

dasar atau sumber berteologi di Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung

Screenshot__52_-removebg-preview
1 Korintus 1:27-28

menggambarkan visi STTSA dalam melaksanakan amanat Agung Tuhan Yesus Kristus secara khusus melayani gereja, sekolah dan masyarakat yang tidak terlayani

B. Arti Lambang

Mencerminkan visi dan misi STTSA dalam melaksanakan tugas agung Tuhan Yesus Kristus untuk memberikan pencerahan dan pelayanan kepada bangsa Indonesia, dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip agama dan pendidikan dalam segala aspek kehidupan

Bendera

Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung memiliki 2 (dua) Prorgram Studi, dengan warna berbeda, yaitu:
Bendera Umum

Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung - Surabaya

Bendera Program Studi

Teologi (S.Th)

Bendera Program Studi

Pendidikan Agama Kristen (S.Pd)

BERIMAN

memiliki iman yang satu dan kudus (Yud. 1:3) yang berarti iman kepada Kristus (Ef. 4:5-6) mulai dari masa Sang Kristus, Para Rasul hingga Gereja pada masa kini

BERILMU

memiliki pengetahuan yang Alkitabiah dan altihan rohani setiap hari (1 Tim. 4:8), yang bertujuan untuk mengenal Allah yang benar (1 Yoh. 5:20, memberi diri dikuduskan (1 Yoh. 2:6; 2 Kor. 3:18), mengambil bagian dalam kodrat ilahi (2 Ptr.1:4), memberitakan Injil (Mat. 28:19-20), dan mampu mempertanggungjawabkan imannya (I Ptr. 3:15), supaya menjadi serupa dengan Kristus

BERKARAKTER KRISTUS

Berkarakter Kristus artinya memiliki sikap,perbuatan dan ucapan yang serupa dengan Kristus (Mat. 11:28-29; I Kor. 13; Gal. 5:22-23). Berkarakter Kristus adalah buah dari Beriman dan Berilmu di dalam Kristus yang diwujudkan dalam bentuk perbuataniman (Yak. 2:17)